Sunday, August 14, 2016

Pantai Lenggoksono



Pantai Lenggoksono adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia dan masuk wilayah Dusun LenggoksonoDesa PurwodadiTirtoyudo,Kabupaten MalangJawa Timur[1]. Untuk mencapai pantai ini dari Kota Malang kita bisa menempuh dari Kecamatan Dampit menuju Kecamatan Tirtoyudo, lalu berbelok ke kanan di pertigaan Tangsi, Desa Tirtoyudo. Dari pertigaan ini posisi Pantai Lenggoksono masih sekitar 30 kilometer. Kondisi jalan dari Tangsi Tirtoyudo menuju Lenggoksono Purwodadi sangat mulus beraspal, hanya ruas jalan sangat sempit. Sepanjang 30 kilometer itu jalanan berkelok-kelok. Jalanan belokan tajam disertai menanjak dan menurun yang curam. Bahkan terdapat jurang curam di sisi kanan dan kiri jalan. Sekitar lima kilometer menjelang masuk Desa Purwodadi kondisi jalan mulai rusak, namun sejumlah jalan ada yang sudah dicor hingga ke bibir pantai. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan perkebunan cengkeh dengan pohonnya yang tinggi sampai 15 meter. Hal itu tidak mengherankan karena Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh terbesar di Malang Raya.
Selain menyimpan potensi ikan beragam jenis seperti lobstercumi-cumilayurcakalang, dan layar pemandangan pantai ini cukup menyejukkan mata. Memiliki hamparan pasir putih seluas satu kilometer melingkar dengan dikelilingi dua tebing yang cukup menghijau karena tumbuhan rindang. Bagi penghobi memancing, Pantai Lenggoksono menawarkan banyak tantangan. Selain tempatnya yang nyaman, ikannya juga banyak. Pantai Lenggoksono sebenarnya memiliki pemandangan yang indah dengan deburan ombaknya yang seperti berkejar-kejaran. Banyak batu-batu kecil tersebar di sepanjang tepi pantai. Sayangnya pantai ini kurang terawat karena masih ada sampah yang bertebaran di tepi pantai. Pantai Lenggoksono tidak hanya menawarkan potensi ikan, tetapi juga menjadi wilayah konservasi lobster mutiaralobster pasir, dan lobster batu. Kebetulan di bawah Pulau Gadung yang masuk wilayah Pantai Lenggoksono terdapat goa lobster. Di goa bawah laut inilah sarang lobster yang oleh masyarakat dan nelayan selalu dijaga dan diawasi dari nelayan nakal yang akan menangkap dengan potasium. Sehingga sampai saat ini goa yang menjadi tempat bertelur lobster itu masih sangat bagus dan terjaga dengan baik. Di pantai ini pun ditunjuk oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan sebagai wilayah ekowisata.
Tidak begitu jauh dari Pantai Lenggoksono, tepatnya di Teluk Kletekan terdapat sebuah air terjun yang berada di bibir pantai yang menjorok ke tengah laut. Untuk menuju air terjun yang oleh para nelayan disebut dengan Banyu Anjlok itu, wisatawan harus menempuh jalur laut. Kita bisa menyewa perahu jungkung nelayan untuk mengantarkan ke tempat itu. Tetapi kita harus ekstra hati-hati ketika mengarungi teluk menuju Banyu Anjlok ini karena ombaknya yang cukup besar. Perjalanan ke Banyu Anjlok membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Keindahan air terjun Banyu Anjlok di Teluk Kletekan ini mungkin tidak ada duanya di Malang Raya. Air terjun Banyu Anjlok berasal dari sumber air yang berasal dari bukit, lalu mengaliri tebing batu karang setinggi tujuh meter. Air menggerojok tidak dalam satu titik, tetapi menyebar selebar batu karang sehingga terlihat begitu indah. Airnya jernih, bersih dan sangat dingin. Kita bisa berenang atau mandi di air terjun ini.
Bila Anda masih memiliki waktu bisa melanjutkan ke Pantai Bolu-bolu. Pantai ini seperti pantai tidak berpenghuni, maklum sangat jarang orang yang datang ke pantai ini. Meski indah sekali, tetapi untuk menuju ke pantai ini memang harus menyeberang laut, tidak semua orang berani kecuali para nelayan. Pantai ini dipenuhi pasir sangat putih yang berbeda dengan pantai lain. Ombaknya juga sangat tenang, bahkan air begitu bening sehingga karang-karang bisa terlihat dari permukaan air. Bebatuan karang yang berada di pinggir pantai tersusun demikian rancak dan terstruktur.

source : https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Lenggoksono

Trip to Pantai Lenggoksono - Bolu Bolu - Banyu Anjlok, Malang

Assalamualaikum.

Pada tanggal 17-18 Januari 2015 lalu, saya dan 7 teman saya memutuskan untuk menghabiskan liburan di Malang Selatan. Destinasi kami adalah Pantai Lenggoksono, Pulau Bolu Bolu, dan Air Terjun Banyu Anjlok. Perjalanan dari Surabaya hingga tempat tujuan, membutuhkan waktu sekitar 9 jam perjalanan. Ini termasuk waktu kalau berhenti bertanya ataupun beristirahat.

Saya berangkat bersama 7 teman D4TB, mereka adalah Made Adi Surya (IMA), Dita Vernanda (Dita), Febri Isaini (Peppy), Choirul Rizal (Rijal), Mohammad Bastomy (Tomy), Adam Surya (Adam), dan Lina Khoi (Lina). Kami memang menyengaja berangkat dengan anggota genap, mengingat medan yang jauh, perlu kekuatan pria, dan dukungan wanita untuk diajak mengobrol. Sebenarnya, Haris Hidayatullah dan Yunira Kusuma juga berencana ikut, tapi gagal ikut karena suatu alasan -___-".

Jadilah, kami berangkat berdelapan dari rumah Made di Puri Mas, Surabaya. Sekitar pukul 05.00 WIB dengan kondisi cuaca Surabaya yang cerah, kami menaiki 4 sepeda motor menuju Malang Selatan. Dari Malang kota, kami menuju Dampit, lalu ke arah Pantai Lenggoksono. Perjalanan menuju Pantai Lenggoksono terbilang mulus, awalnya. Namun, ketika sudah mulai mendekati pantai, jalan mulai berlubang dengan banyaknya tanjakan dan turunan. Bagi Bastomy, yang membawa sepeda matic, dia perlu melakukan kuda-kuda dari jauh untuk bisa menaiki tanjakan.
Trip to Pantai Lenggoksono - Bolu Bolu - Banyu Anjlok, Malang
Surabaya - Pantai Lenggoksono (via googlemaps)
Selama perjalanan, kami hanya beristirahat tiga kali. Pertama, menunggu Rizal dan Febri karena ban mereka bocor. Kedua, masih menunggu mereka untuk mengambil tongsis di rumah Ratih Prima. Ketiga, berhenti di tembel ban di daerah Dampit karena ban motor milik Bastomy bocor. Di pemberhentian ketiga ini pula, kami memutuskan untuk membeli secangkir kopi. Kalau saya lihat, warung-warung di daerah Dampit ini terbilang sedikit. Kalau untuk beristirahat sejenak, ya okelah, tapi untuk mengisi perut, saya sarankan untuk mengisi perut di daerah Malang (sebelum masuk Dampit).

Pantai Lenggoksono

Pantai Lenggoksono terlihat sangat indah dari jejauhan. Masih dikelilingi oleh lingkungan yang sangat hijau. Kalau dimisalkan, pantai Lenggoksono ini seperti danau di tengah pegunungan. Setibanya di Pantai Lenggoksono, ternyata berbeda dari bayangan kami. Pantai ini terlihat biasa, hampir sama dengan pantai-pantai lainnya.

Pantai ini adalah tempat parkir umum bagi para pelancong. Ada beberapa pondok yang menjual makanan ataupun minuman. Di sinilah tempat tawar menawar antara pelancong dan nelayan yang akan mengantar ke destinasi selanjutnya.

Ternyata pesona Pantai Lenggoksono justru bukan di pantai ini. Kami memutuskan untuk menyeberang ke Pulau Bolu Bolu dengan menyewa kapal, seharga Rp 50.000,-/ pp . Sebenarnya, kami bisa memilih untuk berkendara motor ke sana, tapi kami memilih naik kapal. Pertimbangannya, jika sewa kapal, maka destinasi yang dapat dituju adalah : Pantai Bolu Bolu, snorkling, dan Banyu Anjlok. Sedangkan jika berkendara motor, menurut nelayannya, tidak dapat menikmati wisata snorkeling.
Trip to Pantai Lenggoksono - Bolu Bolu - Banyu Anjlok, Malang
Tim Hore Side B
Oh, ya, kalau nelayan minta di atas Rp 50.000,-, cobalah untuk menawar lebih murah. Dari beberapa blog, harga normalnya adalah Rp 50.000,- (Januari 2015).

source : http://www.nenghepi.com/2015/01/trip-to-pantai-lenggoksono-bolu-bolu.html