Assalamualaikum.
Pada tanggal 17-18 Januari 2015 lalu, saya dan 7 teman saya memutuskan untuk menghabiskan liburan di Malang Selatan. Destinasi kami adalah Pantai Lenggoksono, Pulau Bolu Bolu, dan Air Terjun Banyu Anjlok. Perjalanan dari Surabaya hingga tempat tujuan, membutuhkan waktu sekitar 9 jam perjalanan. Ini termasuk waktu kalau berhenti bertanya ataupun beristirahat.
Saya berangkat bersama 7 teman D4TB, mereka adalah Made Adi Surya (IMA), Dita Vernanda (Dita), Febri Isaini (Peppy), Choirul Rizal (Rijal), Mohammad Bastomy (Tomy), Adam Surya (Adam), dan Lina Khoi (Lina). Kami memang menyengaja berangkat dengan anggota genap, mengingat medan yang jauh, perlu kekuatan pria, dan dukungan wanita untuk diajak mengobrol. Sebenarnya, Haris Hidayatullah dan Yunira Kusuma juga berencana ikut, tapi gagal ikut karena suatu alasan -___-".
Jadilah, kami berangkat berdelapan dari rumah Made di Puri Mas, Surabaya. Sekitar pukul 05.00 WIB dengan kondisi cuaca Surabaya yang cerah, kami menaiki 4 sepeda motor menuju Malang Selatan. Dari Malang kota, kami menuju Dampit, lalu ke arah Pantai Lenggoksono. Perjalanan menuju Pantai Lenggoksono terbilang mulus, awalnya. Namun, ketika sudah mulai mendekati pantai, jalan mulai berlubang dengan banyaknya tanjakan dan turunan. Bagi Bastomy, yang membawa sepeda matic, dia perlu melakukan kuda-kuda dari jauh untuk bisa menaiki tanjakan.
Surabaya - Pantai Lenggoksono (via googlemaps) |
Selama perjalanan, kami hanya beristirahat tiga kali. Pertama, menunggu Rizal dan Febri karena ban mereka bocor. Kedua, masih menunggu mereka untuk mengambil tongsis di rumah Ratih Prima. Ketiga, berhenti di tembel ban di daerah Dampit karena ban motor milik Bastomy bocor. Di pemberhentian ketiga ini pula, kami memutuskan untuk membeli secangkir kopi. Kalau saya lihat, warung-warung di daerah Dampit ini terbilang sedikit. Kalau untuk beristirahat sejenak, ya okelah, tapi untuk mengisi perut, saya sarankan untuk mengisi perut di daerah Malang (sebelum masuk Dampit).
Pantai Lenggoksono
Pantai Lenggoksono terlihat sangat indah dari jejauhan. Masih dikelilingi oleh lingkungan yang sangat hijau. Kalau dimisalkan, pantai Lenggoksono ini seperti danau di tengah pegunungan. Setibanya di Pantai Lenggoksono, ternyata berbeda dari bayangan kami. Pantai ini terlihat biasa, hampir sama dengan pantai-pantai lainnya.
Pantai ini adalah tempat parkir umum bagi para pelancong. Ada beberapa pondok yang menjual makanan ataupun minuman. Di sinilah tempat tawar menawar antara pelancong dan nelayan yang akan mengantar ke destinasi selanjutnya.
Pantai ini adalah tempat parkir umum bagi para pelancong. Ada beberapa pondok yang menjual makanan ataupun minuman. Di sinilah tempat tawar menawar antara pelancong dan nelayan yang akan mengantar ke destinasi selanjutnya.
Ternyata pesona Pantai Lenggoksono justru bukan di pantai ini. Kami memutuskan untuk menyeberang ke Pulau Bolu Bolu dengan menyewa kapal, seharga Rp 50.000,-/ pp . Sebenarnya, kami bisa memilih untuk berkendara motor ke sana, tapi kami memilih naik kapal. Pertimbangannya, jika sewa kapal, maka destinasi yang dapat dituju adalah : Pantai Bolu Bolu, snorkling, dan Banyu Anjlok. Sedangkan jika berkendara motor, menurut nelayannya, tidak dapat menikmati wisata snorkeling.
source : http://www.nenghepi.com/2015/01/trip-to-pantai-lenggoksono-bolu-bolu.html
Tim Hore Side B |
Oh, ya, kalau nelayan minta di atas Rp 50.000,-, cobalah untuk menawar lebih murah. Dari beberapa blog, harga normalnya adalah Rp 50.000,- (Januari 2015).
source : http://www.nenghepi.com/2015/01/trip-to-pantai-lenggoksono-bolu-bolu.html
No comments:
Post a Comment